A.
Pengertian
dan hakikat drama
Drama adalah perasaan manusia yang beraksi didepan
mata kita, bahwa aksi dari suatu perasaan mendasari keseluruhan drama. Drama
juga dapat menggunakan bahasa yang imajinatif atau analirik, makadari itu drama
dapat ditulis dalam bentuk puisi atau dalam bentuk prosa. Ciri khas drama yaitu
adanya gerak, seperti mengacungkan tangan, membentak, dan ketakutan. Dengan
demikian, penulis lakon membeberkan kisahnya tak cukup jika hanya dibaca,
dibutuhkan gerak. Itulah yang disebut action. Pementasan dipanggung, penulis
lakon membayangkan action para aktornya dalam bentuk dialog. Dan dialoglah
bagian paling penting dalam drama. Lewat dialoglah kita bisa melacak emosi,
pemikiran, karakkterisasi, yang kesemuanya itu terhidang di panggung lewat
action alias gerak.
Drama
berasal dari bahasa yunani “ dramoi” yang berarti berbuat, berlaku, bertindak,
atau beraksi.
Rendra
mengatakan
bahwa drama atau sandirwara adalah seni yang mengungkapkan pikiran atau
perasaan orang dengan menggunakan laku jasmani, dan ucapan kata-kata.
Teater
adalah
segala tontonan yang ditunjukan didepan orang banyak, misalnya wayang orang,
ketoprak, randai, reog, topeng dll.
Sandiwara yang memakai laku jasmani saja namanya Pantomim, sedangkan drama yang hanya
memakai ucapan kata-kata tanpa memakai laku jasmani disebut Seni Berkisah.
teater
drama adalah suatu cerita atau kisah kehidupan manusia
yang disusun untuk dipertunjukan oleh para pelaku dengan perbuatan diatas
pentas dan ditonton oleh publik.
Seni sastra drama
adalah drama yang diolah dari suatu naskah yang bermutu sastra dan yang
diutamakan ialah sastranya.
B. Struktur Drama
1. Eksposisi
: isinya pemaparan masalah utama atau konflik utama yang berkaitan dengan
posisi diametrai antara protagonis dan anatagonis.
2. Raising
Action : isinya menggambarkan pertentangan kepentingan antar tokoh.
3. Complication
: isinya perumitan pertentangan dengan hadirnya konflik sekunder.
4. Klimaks
: isinya jatuhnya korban dari kubu pratagonis, juga korban dari kubu antagonis.
5. Resolusi
: isinya hadirnya tokoh penyelamatan.
C.
Jenis
Drama
1. Drama
Baru / Drama Modern yaitu drama yang memiliki tujun untuk memberikan pendidikan
kepada masyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia sehari-hari.
2. Drama
Lama / Drama Klasik yaitu drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang
kesaktian, kehidupan istana atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luat
biasa, dll.
D. Unsur pagelaran drama
a. Pementasan
Drama
Merupakan
kesenian yang sangat kompleks, sebab seni drama bukan hanya saja melibatkan
banyak seniman, melainka juga mengandung banyak unsur. Unsur drama yaitu
naskah, pemain, sutradara, tata rias, tata busana, tata panggung, tata lampu,
dan penonton.
a) Naskah Drama,
Adalah karangan yang berisi cerita atau lakon.
b) Pemain,
adalah orang yang memeragakan cerita. Berapa banyak nya pemain yang dibutuhkan
dalam drama, tergantung dari banyaknya tokoh yang terdapat dalam naskah drama
yang akan dipentaskan. Sebab, setiap tokoh akan diperankan oleh seorang pemain.
c) Sutradara,
adalah pemimpin dalam pementasan drama. Sebagai pemimpin yang bertanggungjawab
terhadap kesuksesan pementasan drama, ia harus membuat perencanaan da
melaksanakannya. Bagi seorang drama yang pertama dilakukan adalah memilih
naskah, naskah yang telah dipilih kemudian dbaca berulang-uang, untuk
menentukan bagaimana watak tokoh- tokohnya, tata rias, pengaturan panggung dan
sebagainya. Akan tetapi sutradara tetap harus memberikan pengarahan karena
semua itu merupakan tanggung jawab sutradara. Meskipun demikian, sutradara
harus mendengarkan usul berbagai pihak dan mempertimbangkannya.
d)
Tata
Rias, adalah cara mendandani atau memakeupi para pemain.
Penata rias ini boleh seorang pria dan boleh juga seorang wanita. Karena yang
dilihat adalah keahliannya dalam bidang tata rias.
e)
Tata
Busana, adalah pengaturan pakaian para pemainbaik bahan,
model,maupun cara menggunakanya.
f)
Tata
Panggung, adalah keadaan panggung yang dibutuhkan untuk
permainan drama.
g)
Tata
Lampu, pengaturan cahaya di panggung.
h)
Tata
suara,
i)
Penonton,
termasuk
unsur pentinf dalam pementasan drama. Bagaimana semuanya sudah dipersiapkan
kalau penonton nya tidak ada ,itu rasanya drama tidak akan dimainkan. Jadi
segala unsur drama yang telah disebutkan sebelumnya pada akhirnya semuanya
untuk penonton.
Sistem
Drama
Sistem sastra
adalah segala elemen sastra yang secara bersama-sama saling mengisi dan
membentuk sebuah keterpaduan.
A. Cabang
Ilmu Sastra
1. Teori
sastra : cabang ilmu sastra yang mempelajari tentang asas-asas, hukum-hukum,
prinsip-prinsip dasar sastra seperti sifat-sifat sastra, struktur sastra dan
jenis sastra.
2. Sejarah
sastra : cabang sastra yang menyelidiki sastra sejak timbulnya sampai
perkembangannya yang terakhir.
No comments:
Post a Comment