Sunday, July 14, 2013

Prinsip Pembangkit Listrik


Prinsip Pembangkit Listrik
Listrik merupakan keperluan dalam kehidupan sehari-hari yang sangat vital pada zaman modern ini. Tanpa listrik kita tidak dapat melihat TV, tidak dapat mengatur rambu-rambu lalu lintas, tidak ada lemari es, komputer, ataupun peralatan rumah tangga modern lainnya.

Ada beberapa macam energi pembangkit listrik, sebagai berikut.
1. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Prinsip pembangkit listrik tenaga air adalah pemanfaatan air sebagai sumber energi untuk menghasilkan listrik, yaitu dengan cara sebagai berikut.

Dari sebuah danau atau sungai yang dibendung, air dialirkan melalui suatu terowongan dengan diatur oleh alat pengontrol. Terowongan air ini dibuat sedemikian rupa sehingga air dijatuhkan dari ketinggian 100 m atau lebih, hal ini bertujuan untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik yang sebesar-besarnya. Ujung terowongan tersebut ditahan oleh sebuah turbin air.

Dengan dorongan air, turbin akan berputar, dan perputaran turbin ini digunakan untuk memutar generator atau mesin pembangkit listrik. Listrik yang dihasilkan akan diubah dan diatur tekanannya dengan menggunakan transformator. Dari transformator ini, listrik dialirkan ke tempat-tempat yang memerlukannya.

Sebelum digunakan untuk konsumsi rumah tangga, aliran listrik ini diturunkan tegangannya melalui sebuah transformator lagi sehingga listrik yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan rumah tangga yaitu listrik dengan tegangan 110 atau 220 volt. Sementara itu, air yang sudah digunakan untuk memutar turbin masih dapat dimanfaatkan untuk pengairan atau irigasi pada lahan persawahan.

2. Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD)
Pada hakikatnya, prinsip pembangkit tenaga disel adalah sama dengan pembangkit tenaga air, yaitu dengan cara menggerakkan generator pembangkit listrik. Dalam pembangkit listrik tenaga disel, rotor dari generator digerakkan oleh mesin disel. Mesin disel dipilih sebagai salah satu
alternatif, karena mudah ditempatkan di mana saja, sedangkan bahan bakarnya adalah minyak disel atau solar yang harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan bahan bakar bensin.

Bila kita telaah lebih lanjut, sebenarnya pembangkit listrik tenaga disel ini bersumber pada energi kimia hasil dari pembakaran minyak disel yaitu solar. Jadi ini merupakan contoh perubahan bentuk energi dari energi kimia menjadi energi mekanik kemudian menjadi energi listrik.

3. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pembangkit tenaga listrik ini menggunakan fusi inti atom sebagai sumber tenaganya sehingga diperoleh energi listrik yang luar biasa banyaknya. Namun sampai saat ini manusia masih sulit mengendalikan tenaga yang timbul dari reaksi fusi inti untuk maksud-maksud yang tidak merusak lingkungan.

No comments:

Post a Comment